Minat
masyarakat akan kue tradisional ini masih lumayan tinggi. Eksistensinya tidak
langsung tergerus oleh hadirnya kue dari luar, seperti halnya cupcake.
Tidak hanya orang tua saja yang suka, banyak juga muda-mudi yang menyukai kue
jaman doeloe ini. Salah satunya yakni kue apem.
Mau tau fakta unik Indonesia yang jarang diketahui? Klik disini!
Apem, Salah Satu Kue Legendaris Indonesia
Siapa
yang nggak kenal apem? Hayo, kenalan dulu haha. Kue apem berasal dari Jawa. Kue
ini berhubungan dengan agama Islam. Ada yang tau sejarah dari Kue Legendaris
Indonesia satu ini? Mari kita bahas.
Sejarah Kue Apem
Kue
apem memang berasal dari Jawa, namun kue apem merupakan akulturasi makanan dari
India. Yakni kue appam.
Di
negeri sungai Gangga tersebut, kue ini berasal dari tepung beras yang didiamkan
semalaman, dicampur dengan telur, gula, santan, tape, dan garam. Dimasak dengan
cara dikukus atau dibakar.
Menurut
legenda, kue apem pertama kali dibawa oleh Ki Ajeng Gribig, yakni seorang
keturunan Prabu Brawijaya, yang datang dari Mekkah. Beliau membawa kue ini dan
kemudian dibagikan kepada para fakir miskin.
Sejak
saat itu, pembagian kue apem menjadi tradisi. Hal ini juga dilakukan untuk
mengamalkan ajaran dari Sunan Gunung Jati.
Kue
apem ini menjadi salah satu sarana penyebaran agama Islam di Jawa. Setiap
daerah memiliki tradisinya masing-masing mengenai kue satu ini.
Di
Cirebon, masyarakatnya membuat dan memakan kue apem setiap bulan Safar, selama
satu bulan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk memperingati perang Karbala.
Perang
Karbala merupakan perang antara cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali, dengan
pasukan Bani Umayyah pada tahun 680 M.
Di
Yogyakarta, kue apem menjadi makanan wajib yang disajikan pada tradisi di
Keraton Yogyakarta. Salah satunya adalah peringatan hari kenaikan tahta Sultan
Hamengku Buwono X, yakni pada tanggal 29 Rajab.
Ada
yang bilang jika kata apem berasal dari bahasa Arab. Yakni afwan yang
berarti pengampunan. Nah, karena kata afwun di Jawa ini agak ribet pengucapannya,
jadilah kata ini disederhanakan menjadi kata apem.
Dalam
tradisi masyarakat Islam di Jawa, biasanya kue ini digunakan untuk memperingati
kematian seseorang. Tak lengkap rasanya jika berkat tahlilan atau suguhan untuk
orang yang tahlilan tidak ada apemnya.
Dan
apem ini adalah menu wajib yang harus ada didalam berkat. Biasanya apem
digandengi dengan plunter. Plunter merupakan makanan yang terbuat dari tepung
beras dan santan yang dibungkus daun pisang kemudian dikukus.
Bagi
kalian yang tidak tau plunter, kita akan coba jelasin nih semoga paham ya?
Haha. Plunter ini bahan dasarnya seperti nagasari, tapi tidak ada pisangnya.
Ada
yang tau nagasari? Kalau nggak tau bisa langsung searching di Google,
ya. Bentuknya bulat memanjang alias tabung. Seperti ini nih penampakan dari si plunter. Tapi, plunter berwarna putih bersih karena terbuat dari tepung beras saja.
Resep Kue Apem
Nah,
sekarang saatnya kita membicarakan tentang resep Kue Legendadis Indonesia
ini. Tidak semua orang bisa membuat kue ini dengan enak, lho.
Tetangga
saya ada ‘spesialis’ apem. Kue apem buatannya enak sekali. Empuk dan tidak
keras seperti yang dijual dipasaran. Kayaknya buatnya penuh cinta deh.
Topping
apemnya menggunakan nangka, dan nangkanya juga lumayan banyak. Setidaknya masih
ada bau-bau nangka nggak sepertinya yang lain kayaknya cuma jadi hiasan
aja.
Langsung
saja, inilah dia resep kue apem. Simak baik-baik, ya.
Bahan
- 125 gr tepung beras
- 100 gr gula pasir
- 70 gr tepung terigu
- 400 mili liter santan
- 1 butir telur
- Setengah sendok teh fermipan
- Panili
- Garam
- 2 lembar daun pandan
- Topping
(biasanya pakai nangka)
Cara Membuat
- Rebus santan bersama daun pandan dan garam. Aduk sampai mendidih, lalu angkat dan dinginkan.
- Campur bahan yang lainnya kecuali telur, tambahkan santan yang telah direbus secara bertahap. Aduk sembari diuleni.
- Tambahkan sisa santan, aduk pakai whisker.
- Tambahkan telur, aduk rata lalu saring.
- Diamkan sampai mengembang.
- Oles panggangan pakai margarin, panggang adonan pakai cetakan.
- Setelah adonan setengah matang, beri topping diatasnya, lalu masak lagi hingga matang.
Apem
ini memiliki banyak macam, ada apem kukus gula merah, apem jawa tape singkong,
apem nampan bunga telang, apem pisang kukus, apem nasi, dan apem kinca nangka.
Di daerah gresik dan sekitarnya, apem tidak terbuat dari tepung beras, tapi
terbuat dari tape nasi.
Jadi,
nasinya difermentasi dulu kemudian dibuat tape. Ada juga yang menggunakan air
kelapa untuk membuat santannya. Katanya biar makin enak.
Demikian
cuap-cuap kita mengenai apem sebagai salah satu Kue Legendaris Indonesia.
Gimana, ada yang sudah bisa buat apem? Tulisan ini ditulis untuk #14DaysBlogspediaChallenge.
Sumber:
www.briliofood.net, m.liputan6.com, id.theasianparent.com
Posting Komentar