Banner Besar Korean Stuff

Kue Apem, Salah Satu Kue Legendaris Indonesia yang Ikonik

Konten [Tampil]

Kue Apem, Salah Satu Kue Legendaris Indonesia yang Ikonik

Membahas Kue Legendaris Indonesia pasti tidak akan ada habisnya. Ada banyak sekali kue khas Indonesia yang sudah turun temurun dan masih dikonsumsi oleh masyarakat. Kue-kue ini bisa dengan mudah ditemukan di pasar tradisional. 

Minat masyarakat akan kue tradisional ini masih lumayan tinggi. Eksistensinya tidak langsung tergerus oleh hadirnya kue dari luar, seperti halnya cupcake. Tidak hanya orang tua saja yang suka, banyak juga muda-mudi yang menyukai kue jaman doeloe ini. Salah satunya yakni kue apem. 

Mau tau fakta unik Indonesia yang jarang diketahui? Klik disini!

Apem, Salah Satu Kue Legendaris Indonesia

Siapa yang nggak kenal apem? Hayo, kenalan dulu haha. Kue apem berasal dari Jawa. Kue ini berhubungan dengan agama Islam. Ada yang tau sejarah dari Kue Legendaris Indonesia satu ini? Mari kita bahas. 

Sejarah Kue Apem

Kue apem memang berasal dari Jawa, namun kue apem merupakan akulturasi makanan dari India. Yakni kue appam.

Di negeri sungai Gangga tersebut, kue ini berasal dari tepung beras yang didiamkan semalaman, dicampur dengan telur, gula, santan, tape, dan garam. Dimasak dengan cara dikukus atau dibakar. 

Menurut legenda, kue apem pertama kali dibawa oleh Ki Ajeng Gribig, yakni seorang keturunan Prabu Brawijaya, yang datang dari Mekkah. Beliau membawa kue ini dan kemudian dibagikan kepada para fakir miskin. 

Sejak saat itu, pembagian kue apem menjadi tradisi. Hal ini juga dilakukan untuk mengamalkan ajaran dari Sunan Gunung Jati.

Kue apem ini menjadi salah satu sarana penyebaran agama Islam di Jawa. Setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing mengenai kue satu ini. 

Di Cirebon, masyarakatnya membuat dan memakan kue apem setiap bulan Safar, selama satu bulan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk memperingati perang Karbala.

Perang Karbala merupakan perang antara cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali, dengan pasukan Bani Umayyah pada tahun 680 M. 

Di Yogyakarta, kue apem menjadi makanan wajib yang disajikan pada tradisi di Keraton Yogyakarta. Salah satunya adalah peringatan hari kenaikan tahta Sultan Hamengku Buwono X, yakni pada tanggal 29 Rajab. 

Ada yang bilang jika kata apem berasal dari bahasa Arab. Yakni afwan yang berarti pengampunan. Nah, karena kata afwun di Jawa ini agak ribet pengucapannya, jadilah kata ini disederhanakan menjadi kata apem. 

Dalam tradisi masyarakat Islam di Jawa, biasanya kue ini digunakan untuk memperingati kematian seseorang. Tak lengkap rasanya jika berkat tahlilan atau suguhan untuk orang yang tahlilan tidak ada apemnya. 

Dan apem ini adalah menu wajib yang harus ada didalam berkat. Biasanya apem digandengi dengan plunter. Plunter merupakan makanan yang terbuat dari tepung beras dan santan yang dibungkus daun pisang kemudian dikukus. 

Bagi kalian yang tidak tau plunter, kita akan coba jelasin nih semoga paham ya? Haha. Plunter ini bahan dasarnya seperti nagasari, tapi tidak ada pisangnya.

Ada yang tau nagasari? Kalau nggak tau bisa langsung searching di Google, ya. Bentuknya bulat memanjang alias tabung. Seperti ini nih penampakan dari si plunter. Tapi, plunter berwarna putih bersih karena terbuat dari tepung beras saja.

Kue Apem, Salah Satu Kue Legendaris Indonesia yang Ikonik

Plunter berbentuk panjang, sedangkan apem berbentuk bulat. Nah, masyarakat Jawa percaya jika kedua makanan ini sebagai perlengkapan tidur bagi yang meninggal. Apem sebagai bantal, dan plunter sebagai gulingnya. 

Resep Kue Apem

Nah, sekarang saatnya kita membicarakan tentang resep Kue Legendadis Indonesia ini. Tidak semua orang bisa membuat kue ini dengan enak, lho. 

Tetangga saya ada ‘spesialis’ apem. Kue apem buatannya enak sekali. Empuk dan tidak keras seperti yang dijual dipasaran. Kayaknya buatnya penuh cinta deh.

Topping apemnya menggunakan nangka, dan nangkanya juga lumayan banyak. Setidaknya masih ada bau-bau nangka nggak sepertinya yang lain kayaknya cuma jadi hiasan aja. 

Langsung saja, inilah dia resep kue apem. Simak baik-baik, ya. 

Bahan

  • 125 gr tepung beras
  • 100 gr gula pasir
  • 70 gr tepung terigu
  • 400 mili liter santan
  • 1 butir telur
  • Setengah sendok teh fermipan
  • Panili
  • Garam
  • 2 lembar daun pandan
  • Topping (biasanya pakai nangka)

Cara Membuat

Kue Apem, Salah Satu Kue Legendaris Indonesia yang Ikonik

  1. Rebus santan bersama daun pandan dan garam. Aduk sampai mendidih, lalu angkat dan dinginkan.
  2. Campur bahan yang lainnya kecuali telur, tambahkan santan yang telah direbus  secara bertahap. Aduk sembari diuleni.
  3. Tambahkan sisa santan, aduk pakai whisker.
  4. Tambahkan telur, aduk rata lalu saring.
  5. Diamkan sampai mengembang.
  6. Oles panggangan pakai margarin, panggang adonan pakai cetakan.
  7. Setelah adonan setengah matang, beri topping diatasnya, lalu masak lagi hingga matang.

Apem ini memiliki banyak macam, ada apem kukus gula merah, apem jawa tape singkong, apem nampan bunga telang, apem pisang kukus, apem nasi, dan apem kinca nangka. Di daerah gresik dan sekitarnya, apem tidak terbuat dari tepung beras, tapi terbuat dari tape nasi.

Jadi, nasinya difermentasi dulu kemudian dibuat tape. Ada juga yang menggunakan air kelapa untuk membuat santannya. Katanya biar makin enak.

Demikian cuap-cuap kita mengenai apem sebagai salah satu Kue Legendaris Indonesia. Gimana, ada yang sudah bisa buat apem? Tulisan ini ditulis untuk #14DaysBlogspediaChallenge. 

Sumber: www.briliofood.net, m.liputan6.com, id.theasianparent.com

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung di blog kami. Mohon jangan tinggalkan link hidup, ya! Jika meninggalkan link hidup mohon maaf komentar akan kami hapus.