Dunia digital terus saja berkembang, termasuk dunia blogging. Sekarang ini banyak sekali orang yang terjun kesini. Termasuk aku hehe. Berbeda dengan zaman dulu, blogger bisa dihitung dengan jari.
Tapi,
meski blogger sudah buwanyak sekali bukan berarti orang-orang yang
memutuskan untuk menjadi penulis blog ini hanya ikut-ikutan trend aja.
Mereka memiliki alasan yang berbeda-beda.
Apa Itu Blogging?
Ngomong-ngomong
soal blogging, kalian tau nggak sih apa yang dimaksud dengan
topik yang akan kita bahas ini?
Blogging
sendiri adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan blog.
Seperti, menulis artikel, mem-publish artikel, dan mengoptimasi artikel
supaya bisa nangkring di page one Google.
Waduh,
ribet juga. Memang menjadi blogger itu ribet banget. Banyak yang harus
dilakukan. Kelihatannya emang simpel, ya. Cuma nulis tinggal publish doang. Big no!
Kalian
sebagai blogger harus mau belajar teknik SEO biar blognya disayang
Google. Kalian juga harus update konten yang bermanfaat dan pastinya enak
dibaca oleh human.
Tapi, dibalik semua keribetan itu akan ada saat dimana kita bisa merasa menjadi manusia yang bermanfaat untuk manusia yang lain.
Seperti saat melihat laporan di Google
Search Console dan Google Analytic, meski baru bisa baca laporan di GA sedikit-sedikit
hehe.
Kan
keliatan tuh berapa yang ngeklik dan berapa lama durasinya. Rasanya tuh kayak
“wah, berarti tulisanku ada yang baca, alhamdulillah.”
Kenapa Aku Terjun ke Dunia Ini?
“Blogging
tuh ribet, mbak. Kenapa harus memilih buat belok arah kesini?” Jujurly,
aku dulu juga nggak berpikiran buat nulis di blog. Beda sama salah satu temanku
yang dari sekolah udah pengen nge-blog.
Tapi, setelah masuk kuliah dan dapat tugas membuat makalah dan kawan-kawannya aku jadi mikir gini “Aku nulis ginian kok ya enjoy aja, walaupun kadang sulit tapi ngerjainnya kayak dari hati. Apakah ini bakatku?”
Ceritanya lagi
mencari jati diri ini wkwk. Tapi itu bukan big why nya. Lalu, apa
alasannya? Check it out!
1. Materi
Ada
suatu kejadian yang mengharuskan aku buat berhenti berbulan-bulan dari tempat
kerja. Gabut dong di rumah, waktu itu juga libur semester. Udah biasa kerja
sama kuliah terus tiba-tiba berhenti rasanya kayak ada yang kurang.
Butuh
uang juga (namanya juga manusia hidup ya hehe), mau minta orang tua juga gimana
gitu. Diri ini sadar bahwa aku masih menjadi seorang beban. Dan akhirnya, tara
mak jreng dibuatlah blog ini.
Ternyata
oh ternyata lama banget dapet uang dari nge-blog. Alhasil semangatnya menurun
lagi. Butuh asupan semangat nih, akhirnya lihat chat dari seseorang.
lihat di alasan nomor dua hehe.
2. Cari Kerja Itu Susah
Ada
seseorang yang bilang kurang lebih seperti ini “Besok, disaat teknologi sudah
semakin maju dari sekarang tenaga kerja akan digantikan dengan robot. Kalau
nggak nge-blog dari sekarang nanti plonga-plongo nggak bisa ngalahin robot.”
Kemudian
diteruskan dengan begini “Setidaknya punya Adsense buat investasi.” Habis itu
aku mikir dong. Wah, bener juga. And then, lanjut deh tuh ngegedein blog
nya. Ya walaupun sampe sekarang masih gini-gini aja hehe.
3. Biar Ada Kerjaan Setelah Lulus
Yang
pernah kuliah pasti ngerasain gimana beratnya kehidupan setelah lulus. Walaupun
aku belum hehe. Tapi aku denger dari kakaknya bestie ku bilang gini waktu
udah selesai sidang skripsi. “Welcome to real life.”
Artinya
apa? Kehidupan yang sebenarnya dimulai setelah lulus dari universitas.
Pilihannya cuma ada tiga, yaitu kerja, nikah, dan pengangguran. Dan pilihan
terakhir itu gimana ya jelasinnya wkwk. BIG NO lah pokoknya.
Ekspektasi
masyarakat buat orang kuliah juga tinggi banget ngalahin orangtua si mahasiswa
sendiri. Banyak yang beranggapan kalo abis kuliah dan nggak kerja itu enggak
banget.
Emang
bener sih jangan terlalu dengerin omongan orang nanti kena mental. Tapi terkadang
kita juga harus mendengarkan apa kata orang supaya bisa berkembang. Hidup juga
perlu kritikan para bro and sis ku hehe.
Karena
itulah aku jadi mikir lagi, iya yah kalo besok udah lulus aku enggak kerja
pasti orang sekitarku banyak yang kayak gitu. Semakin membarakan semangat buat
ngeblog deh.
Beberapa
bulan sebelum ini aku udah mulai kerja lagi, tapi kalau mengandalkan dari itu
aja kayaknya nggak cukup deh untuk kedepannya. Semakin bertambahnya usia
kebutuhan semakin banyak.
“Kamu
perempuan, besok bakalan nikah dan hidupmu bakalan ditanggung sama suamimu.” No,
nggak selamanya keuangan seorang istri harus ditanggung oleh suaminya.
Walaupun
si suami itu loyal dan cukup dalam hal finansial, akan jadi suatu kebanggan
tersendiri kalo si istri bisa cari uang sendiri. Seperti Mbak Nagita Slavina.
Siapa sih perempuan yang nggak mau kayak gitu?
Oke,
itu adalah beberapa big why aku terjun ke dunia ini. Saatnya kita
berbincang mengenai tips mengatur waktu.
Tips Membagi Waktu Antara Blog dan Daily Activities yang Lain
Sebenarnya kalo diminta untuk memberi tips me-manage waktu itu masih insecure wkwk. Soalnya aku pribadi masih belum bisa mengatur waktu yang bener-bener bisa rapi gitu.
Tapi
disini, aku akan mencobanya haha. Aku mengikuti salah satu kelas dasar blog
yang kece banget. Namanya adalah Blogspedia Choaching. Dari situ aku dapet insight,
sebagai seorang blogger kita harus meluangkan waktu untuk nge-blog. Entah
cuma 1 atau 2 jam.
Dari
situlah aku mulai agak tersentil soalnya selama ini hanya menunggu jika sempat
dan kalau dilanjut terus nggak akan ada kata sempat jika bukan kita sendiri
yang meluangkan waktu.
Dari
situ aku menggaris bawahi dua hal yang paling penting. Yaitu luangkan waktu dan
buat content planning. Inilah sedikit tips membagi waktu antara nge-blog
dan kegiatan sehari-hari dari aku.
1. Luangkan Waktu
Kalau
dulu, aku lebih memanfaatkan waktu yang ada bukan meluangkan. Jadi nge-blognya
disela-sela kerja, kuliah, atau waktu santai di rumah. Kalo kayak gitu nggak
akan fokus.
Setelah
mendapat insight dari Mbak Marita Ningtyas dan tim coach yang
lain, aku jadi lebih melek. Meluangkan waktu untuk nge-blog itu penting
sekali.
Membesarkan
blog bisa dianalogikan dengan membesarkan anak. Semakin kita merawatnya dengan
baik, semakin tumbuh dengan baik pula. Karenanya, kita harus merawatnya dengan
sepenuh hati dengan cara meluangkan waktu kita.
2. Buat Content Planning
Apa
sih content planning itu? Seperti namanya, content planning
adalah suatu perencanaan dalam membuat konten. Mulai dari membuat kerangka
judul, mencari referensi, hingga mengembangkannya menjadi sub-sub judul.
Bagaimana
caranya? Kalian bisa membuatnya sebagai target apa yang akan ditulis
kedepannya. Bisa untuk jangka satu minggu, satu bulan, atau yang lain. Kalian bisa
menargetkan menulis sehari sekali, dua hari sekali, atau seminggu sekali
tergantung kesanggupan kalian.
Bisa
kalian tulis di Ms. Word, Ms. Excel, coret-coret cantik di buku catatan atau di
Canva. Aku akan berikan contohnya untuk kalian.
Contoh Content Planning Korean Stuff
1. Tanggal
22/05/22
KW:
Suhu Musim Semi di Korea
Judul:
Suhu Musim Semi di Korea & Outfit yang Cocok untuk Musim Ini
Subjudul:
Berapa suhu musim semi di Korea?, musim semi berlangsung pada bulan apa?, dan outfit
apa yang pas dikenakan saat musim semi?.
Referensi:
www.referensi.com
2. Tanggal
26/5/22
KW:
Bisnis Jajanan Korea
Judul:
Bisnis Jajanan Korea, Usaha Mudah yang Menjanjikan
Subjudul:
Apa saja makanan yang biasa dijual untuk bisnis jajanan Korea?, tips
menjalankan usaha jajanan Korea.
Referensi:
www.referensi.com
Dengan
membuat content planning, akan ada dorongan untuk mengupdate blog. Biar nggak
jadi sarang laba-laba hehe.
Itulah
sedikit informasi dan tips mengenai blogging. sedikit banget, ya? hehe. Sampai
jumpa di tulisan berikutnya.
Nama blog nya cute banget,mba
BalasHapusEhehehehe makasih mbak, sempet takut sih awalnya Alhamdulillah dapet respon positif dari banyak orang.
HapusBaca tulisan ini mengingatkan Saya di masa-masa 20an awal hehe. Semangat ya mbak Filza semoga setelah lulus nanti bisa dipertemukan dengan "jodoh"-nya dalam hal pekerjaan, pendapatan, pasangan, dan blogging.
BalasHapusTetep semangat belajar blognya, jangan kendor! :3
Sekarang aku sedang ada di masa ituu wkwk. Aamiin, makasih atas doa dan dukungannya mbak hehehe.
HapusContent plannya keren nih boleh dicontoh. Kalau aku bikin content plan asal aja belum nyasar keyword. Soalnya nyasar keyword itu susah2 gampang.
BalasHapusBener banget mbak, waktu risetnya itu yang bikin mood naik turun, tapi kalo udah dapet tinggal eksekusi aja nggak ngabisin waktu terlalu lama. Semoga bermanfaat ya mbak :)
HapusSaya belum pernah bikin content plan. Kalau nulis tuh ya langsung nulis saja. Terima kasih sudah nyontohin caranya.
BalasHapusSama-sama mbak semoga bermanfaat ya
HapusBagus banget udah jelas banget nichenya ya mbak, semangat kerja dari rumah
BalasHapusHehehe, yuk semangat yuuk
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusYesss betul sekali, apalagi kalo terus konsisten ngeblog. Sukses juga yaa mas :)
HapusMasyaAllah detail lho itu content plan nya.. Semoga aku bisa niru ya! Makasih sharingnya. Semangat ngeblognya kakak! ❤
BalasHapusSemoga bermanfaat ya mbaak dan makasiiih ❤️
Hapus