Ada satu nasehat orang tua
yang akhir-akhir ini selalu aku ingat. “Sisihkan uangmu sedikit, terserah mau
ditabung atau diikutkan arisan atau di investasikan ke manapun. Biar kelihatan hasil
kerjamu”. Aku pun sadar selama ini
keuangan kacau balau, nggak tahu larinya ke mana aja, wkwk. Akhirnya aku memutuskan
untuk belajar jenis-jenis investasi dan penjelasannya.
Tapi jujur, aku sedikit
takut untuk memulai investasi. Aku takut resiko kedepannya yang harus aku
hadapi. Karenanya, aku menulis tulisan ini sebagai pengingat dan tempat
menyimpan ilmu investasi yang baru saja aku pelajari. Apa saja investasi itu
dan tips aman dalam berinvestasi. Check it out!
Jenis-jenis Investasi dan Penjelasannya
Menurut KBBI, investasi
adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan/proyek untuk memperoleh
keuntungan. Investasi yang dikenal oleh masyarakat umumnya adalah jual beli
saham. Tapi, tahukah kalian kalau tanah juga masuk ke dalam investasi loh.
Langsung saja yuk simak jenis-jenis
investasi dan penjelasannya berikut ini.
1. Saham
Jenis investasi pertama
adalah investasi yang dikenal oleh masyarakat pada umumnya dan merupakan
instrumen keuangan yang paling populer. Dilansir dari situs resmi Bursa Efek
Indonesia, saham merupakan tanda penyertaan modal seseorang/pihak (badan usaha)
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Dengan memiliki saham,
seseorang dapat mengklaim pendapatan atas perusahaan terkait, aset perusahaan terkait,
juga berhak menghadiri Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).
Saham memiliki tingkat keuntungan yang tinggi, namun memiliki risiko yang tinggi pula.
Keuntungan yang dapat
diperoleh dari saham berasal dari dividen dan capital gain. Dividen
sendiri merupakan pembagian keuntungan yang diberikan oleh perusahaan dan
berasal dari keuntungan perusahaan. Sedangkan capital gain adalah harga
jual lebih tinggi daripada harga beli.
Risiko yang dimiliki saham
pun ada dua, yakni capital loss dan risiko likuidasi. Capital loss
merupakan harga jual lebih rendah daripada harga beli. Sedangkan risiko
likuidasi terjadi ketika perusahaan mengalami penurunan atua bahkan dibubarkan
berdasarkan keputusan pengadilan dan hak klaim pemegang sahan berada pada
prioritas terakhir.
2. Emas
Sellain saham, emas
merupakan jenis investasi yang cukup populer dan telah eksis sejak lama.
Investasi emas banyak dipilih karena memberikan keuntungan dalam jangka waktu
yang panjang dan caranya pun mudah. Kalian cukup membeli dan menjualnya saja. Emas
yang biasanya dipakai dalam instrumen investasi adalah logam mulia dalam bentuk
emas batangan, perhiasan emas, maupun tabungan emas.
Dilansir dari ojk.go.id,
emas memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu.
Kelebihan Investasi Emas
- Mudah diuangkan
- Memiliki nilai yang relatif stabil
- Harganya akan naik di masa depan
Kekurangan Investasi Emas
- Kenaikan harga cenderung lambat sehingga tidak cocok untuk investasi jangka pendek
- Hanya mendapatkan keuntungan jika dijual
- Memiliki nilai spread yang tinggi dibandingkan dengan produk pasar modal lainnya
3. Obligasi
Ada yang tau obligasi?
Salah satu jenis investasi ini kurang familiar di telinga orang awam. Aku sendiri
baru mengetahuinya saat memasuki bangku perkuliahan, dimana jurusan yang aku
ambil adalah Ekonomi Syariah. Obligasi sendiri adalah surat utang yang
diterbitkan oleh pemerintah, baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang.
Isi dari obligasi sendiri
adalah janji pihak yang menerbitkan Efek untuk membayar imbalan karena telah
‘diutangi’ berupa bunga (kupon) pada periode tertentu dan melunasi utang pada
batas akhir waktu yang telah ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi.
Obligasi bertujuan untuk
memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang stabil dengan risiko yang
stabil juga dibandingkan dengan saham. Obligasi memiliki beberapa jenis, yaitu
obligasi pemerintah, obligasi korporasi dan obligasi ritel.
4. Reksa Dana
Kalian ingin berinvestasi
tapi hanya memiliki waktu yang terbatas untuk mengelolanya? Mungkin instrumen
investasi satu ini bisa menjawab persoalan tersebut. Karena reksadana adalah
kumpulan dana dari investor yang dikelola oleh manajer investasi dalam bentuk
surat berharga seperti obligasi, saham, atau instrumen pasar uang, sesuai
dengan proyeksi keuntungannya.
Reksa dana terbagi ke dalam
dua kategori yaitu reksa dana terbuka dan reksa dana tertutup. Bentuk hukumnya
pun terbagi menjadi dua yakni Perseroan atau Kontrak Investasi Kolektif (KIK).
Kelebihan Reksa Dana
- Terjangkau
- Dikelola oleh ahlinya
- Risiko yang dihadapi lebih kecil
- Likuiditas lebih terjaga
- Transparansi dana yang dikelola
Risiko yang Dihadapi
- Risiko likuidasi
- Risiko berkurangnya nilai unit
- Mismanajemen pengelolaan
5. Properti
Properti seperti rumah dan
tanah juga bisa digunakan untuk investasi, lho. Mengingat harga dari properti
setiap tahunnya akan meningkat. Permintaan masyarakat terhadap properti pun
semakin meningkat. Keuntungan dari investasi properti berasal hasil penjualan
aset.
Kenaikan properti dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti lokasi, desain,
tampilan dan pertumbuhan penduduk di sekitar properti. Kalian bisa meningkatkan
harga properti dengan memperbaiki tampilan dari properti tersebut.
6. Deposito
Deposito adalah simpanan
atau tabungan yang diterbitkan oleh bank, yang pencairannya hanya dapat
dilakukan dalam jangka waktu tertentu dengan syarat tertentu juga. Meskipun
berasal dari bank, deposito dijamin oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).
Sehingga jika suatu saat bank penerbit mengalami kebangkrutan atau kerugian,
deposan akan tetap mendapatkan dana dari LPS.
Umumnya, jangka waktu
deposito adalah 1, 3, 6, 12 hingga 24 bulan. Deposan akan memperoleh keuntungan
dari bunga deposito. Deposito dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang
telah disepakati. Jika pencairan dilakukan sebelum jatuh tempo, maka deposan
akan dikenakan denda oleh bank.
Tips Aman dalam Berinvestasi
Nah, selain mempelajari jenis-jenis
investasi dan penjelasannya, kita harus tahu tips aman dalam berinvestasi.
Hal ini bertujuan agar investasi tidak menjadi bumerang bagi keuangan
kita.
1. Mempelajari Konsep Investasi
Konsep dari investasi
adalah semaksimal mungkin dalam mengelola aset hingga di masa depan aset
tersebut dapat bertumbuh. Apa yang terjadi jika bertumbuh? Kita akan mendapatkan
keuntungan yang diharapkan, bukan kerugian yang akan didapatkan.
Jika kalian adalah investor
pemula dan masih belajar, kalian bisa memulainya dengan instrumen low risk
seperti emas atau pasar uang. Aku sendiri memulainya dengan pasar uang. Setelah
memiliki jam terbang yang tinggi, kalian bisa mulai menanamkan modal di
instrumen yang high risk seperti saham.
Jika kalian takut untuk mulai, jangan ragu untuk bertanya kepada siapa saja yang kalian anggap bisa membimbing kalian. Bisa teman, keluarga, atau teman kerja.
2. Memahami Tujuan Investasi
Umumnya, tujuan investor
menanamkan modal adalah untuk memperoleh profit atau keuntungan. Selain
mendapatkan keuntungan, kalian harus menentukan tujuan kalian lebih spesifik
lagi.
Misalnya untuk membeli rumah, tabungan
jangka panjang, dana pensiun atau dana darurat. Kenapa harus lebih spesifik?
Hal ini bertujuan agar lebih semangat dalam berinvestasi dan tidak berhenti
ketika keuntungan sudah didapat.
3. Melakukan Diversifikasi
Ada sebuah kalimat motivasi
dalam berinvestasi. “Don’t put your eggs in one basket.” Apa artinya?
“Jangan letakkan semua telur mu di dalam satu keranjang.” Maksudnya apa? Jangan
meletakkan semua modal kalian dalam satu aset atau instrumen saja. Inilah yang
dinamakan diversifikasi.
Dilansir dari bareksa.com,
diversifikasi merupakan strategi investasi dengan meletakkan modal pada
berbagai instrumen investasi untuk mengurangi risiko. Investasi tidak selalu
naik, ada saatnya investasi akan turun. Dengan berinvestasi di berbagai aset
dan instrumen, penurunan harga pada suatu aset atau instrumen akan tertutup
oleh kenaikan harga pada aset atau instrumen lain. Karena seringkali penurunan
harga instrumen investasi disertai dengan kenaikan harga instrumen investasi
yang lain.
4. Mengetahui Profil Investasi
Berdasarkan tingkat
toleransi risikonya, investor dibagi menjadi tiga, yaitu.
a. Konservatif
Adalah tipe investor yang
memiliki toleransi terhadap risiko yang cenderung rendah. Investor tipe ini
mengharapkan return minimal setara dengan suku bunga deposito dengan fluktuasi
nilai pasar yang minimal.
b. Moderat
Adalah tipe investor yang
memiliki toleransi terhadap risiko yang tidak terlalu tinggi. Investor tipe ini
mengharapkan return diatas suku bunga deposito dengan fluktuasi nilai pasar
yang moderat.
c. Agresif
Adalah tipe investor yang
memiliki toleransi terhadap risiko yang cenderung tinggi. Investor tipe ini
dapat menerima fluktuasi pasar yang tinggi untuk mencapai return tertinggi.
Untuk mengetahui kita
termasuk tipei nvestor yang mana, bisa dengan menggunakan penghitungan di
aplikasi. Contohnya seperti gambar di bawah ini yang menggunakan penghitungan
dari aplikasi Bibit. Investor diberi kuesioner terlebih dahulu, kemudian akan
dihitung oleh sistem.
Itulah dia jenis-jenis
investasi dan penjelasannya serta tips aman dalam berinvestasi. Kalian tertarik
dengan investasi yang mana?
Sumber: blog.hsb.co.id,
idx.co.id, ojk.go.id
Sepakat dengan pesan orang tua yang selalu rajin mengajarkan untuk menabung. Meski kadang suka ragu dengan investasi karena minim pengetahuan, jadi harus banyak belajar termasuk dmembaca artikel ini. Nice info kak :)
BalasHapusWah banyak juga ya jenis investasi tapi sebagai muslim. Pastikan investasi yang kita ambil yang sesuai syari'ah
BalasHapusSampai saat ini saya dan suami masih emmilih emas, reksadana, dan obligasi. Sedangkan untuk properti belum karena butuh dana besar,
BalasHapusSaya lebih memilih investasi emas karena mungkin punya resiko lebih kecil dibanding yg lain. Dalam berinvestasi juga harus memperhatikan, apakah investasi tersebut sesuai syariah Islam.
BalasHapusKalau aku sih lebih suka investasi bidang property.... Investasi jenis yang lain, belum pernah punya pengalaman. Lebih tertarik investasi emas daripada yang lain, Makasih ya infonya...
BalasHapusKalau diperhatikan orang tua zaman dulu itu memang lebih bisa menyimpan uang, ya. Hidup apa adanya, tidak mementingkan gaya hidup. Jadi lebih banyak dana yang bisa diamankan. Kalau investasi yang familier di kalangan emak-emak tentunya investasi emas.
BalasHapuswah emang sih di era sekarang harus melek investasi. sebab ini kebutuhan kedepan jangka panjang buat kita mengingat inflasi makin cepet aja lho ..hiks
BalasHapus