Banner Besar Korean Stuff

Mengenal Jurusan Ekonomi Syariah, Menjanjikan Nggak, Ya?

Konten [Tampil]

 

Mengenal Jurusan Ekonomi Syariah, Menjanjikan Nggak, Ya?

Ada yang tau jurusan Ekonomi Syariah? Mungkin ada yang sudah tau atau bahkan belum pernah dengar sama sekali, ya. Setidaknya itu adalah dua kesimpulan yang ku ambil dari tanggapan orang-orang yang bertanya pada ku dulu saat pertama kali memutuskan untuk banting setir ke jurusan soshum yang bukan bidang peminatan ku.

Kalau sering dengar cerita anak eksak yang sering pindah haluan ke soshum, nah aku termasuk salah satunya, hehe. Aku suka dengan angka, walau njelimet, ada tantangan tersendiri waktu berhadapan dengan deretan angka. Karena itu, aku memutuskan untuk masuk ke jurusan ini.

Walaupun jurusan yang juga biasa disebut dengan Ekonomi Islam ini cuma beberapa kali bertemu dengan angka, setidaknya lumayan lah daripada jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Bimbingan Konseling Islam, atau bahkan Hukum yang bukan ‘gue banget’.

Bisa-bisa nih ya waktu kelas, badan ada di kelas tapi jiwa ada di dunia ayang NCT Dream dan EXO yang tahun kemarin comeback (Apa nggak mau kambek lagi nih, hihi). Nggak nggak, candaa. Walaupun dulu rejeki ku ada di jurusan selain Ekonomi Syariah, aku akan berkuliah dengan bersungguh-sungguh.

Apa yang Membedakan Ekonomi Syariah dengan Ekonomi Konvensional?

Mengenal Jurusan Ekonomi Syariah, Menjanjikan Nggak, Ya?

Ilmu ekonomi memiliki bermacam-macam cabang keilmuan. Nah, apakah ekonomi syariah adalah salah satu cabang keilmuannya? Sebenarnya, apa sih yang membedakan Jurusan Ekonomi Syariah dengan Ekonomi Konvensional?

Pertanyaan-pertanyaan diatas sering ditanyakan oleh banyak orang, termasuk aku saat pertama kali masuk ke jurusan ini.

Sebenarnya, dari nama saja sudah terlihat perbedaan kedua keilmuan ini. Ekonomi konvensional yaitu ilmu yang mempelajari cara-cara manusia dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan produk yang terbatas.

Ekonomi syariah tidak jauh berbeda, hanya saja dalam ekonomi syariah mempelajari perilaku atau cara-cara manusia memenuhi kebutuhannya dengan tujuan mendapatkan falah atau kesejahteraan dunia dan akhirat.

Lebih gampangnya, ekonomi konvensional hanya ‘memikirkan’ dunia saja, sedangkan ekonomi syariah selain ‘memikirkan’ dunia, juga ‘memikirkan’ akhirat dalam pelaksanaannya.

Karena menyertakan akhirat dalam tujuannya, ekonomi syariah didasarkan pada syariat agama dan tidak melupakan 4 sumber hukum dalam agama Islam, yakni Al-Quran, sunnah, ijma dan qiyas.

Mengenal Jurusan Ekonomi Syariah, Menjanjikan Nggak, Ya?

Selain itu, ekonomi syariah juga tidak mengabaikan ketentuan yang berlaku dalam negara terkait. Sedangkan ekonomi konvensional hanya bertumpu pada ketentuan yang berlaku di negara terkait.

Salah satu hal yang paling menarik perhatian dari ekonomi Islam atau ekonomi syariah adalah diharamkannya sistem bunga. Dalam ilmu ekonomi syariah, bunga dianggap sebagai riba yang mana akan menguntungkan pihak pemilik modal saja.

Karenanya, dalam ekonomi syariah bunga diganti dengan sistem bagi hasil. Sistem ini akan menguntungkan dua belah pihak. Dan tentunya seluruh kegiatan dalam ekonomi syariah dilakukan dengan mengikuti akad-akad (perjanjian, kontrak, kesepakatan) yang berlaku dan sudah dikaji terlebih dahulu.

Apa Saja yang Dipelajari dalam Jurusan Ekonomi Syariah?

Ada banyak sekali hal yang dipelajari dalam jurusan Ekonomi Syariah. Karena ekonomi syariah bukanlah suatu cabang keilmuan, maka hal-hal yang dipelajari lebih global dan lebih banyak dibandingkan dengan cabang keilmuannya, seperti akuntansi syariah yang hanya mempelajari seputar akuntansi saja.

Ilmu yang nggak ketinggalan untuk dipelajari tentunya dasar-dasar ilmu ekonomi Islam. Ada juga ekonomi makro dan mikro, ekonomi pembangunan, ekonomi koperasi, perbankan, manajemen, akuntansi, statistika, ekonometrika atau matematikanya orang ekonomi, ekonomi moneter, ekonomi internasional, hukum ekonomi, ekonomi manajerial, bahkan manajemen investasi yang mempelajari saham juga ada.

Tentunya, semua ilmu yang dipelajari tersebut berdasarkan prinsip syariat Islam. Belajar bisnis juga nggak? Tentu dong! Ada entrepreneurship, studi kelayakan bisnis, pemasaran, sampai analisis perilaku konsumen.

Ada beragam praktek langsung yang akan dilalui. Seperti praktek di lembaga keuangan dan berwirausaha. Dan tidak tanggung-tanggung, praktek wirausaha ini dipatok target yang lumayan. Berasa jadi sales aku tuh.

Kalau di lembaga keuangan, ada praktek di kampus dan luar kampus. Kebetulan, kampus ku punya koperasi sendiri jadi bisa dijadikan tempat praktek. Sebutannya tuh semi PKL atau Praktek Kerja Lapangan karena prakteknya dilakukan sebelum PKL di lembaga keuangan di luar kampus.

Sebelum semi PKL, mahasiswa akan diberikan mata kuliah atau pelajaran mengenai praktek di lembaga keuangan. Jadi, setiap mata kuliah tersebut, mahasiswa diharuskan memakai pakaian rapi layaknya pegawai lembaga keuangan.

Pakai batik atau pakaian hitam putih, sepatu pantofel dan juga dasi untuk yang laki-laki. Pokoknya harus rapi banget deh! Mata kuliah ini adalah salah satu pelajaran yang paling aku suka. Karena, ada satu sesi yang diisi dengan personal development bersama PT. Paragon Technology and Innovation.

Siapa yang nggak kenal Paragon? Perusahaan yang merupakan ibu dari Wardah, Emina dan teman-teman ini turut hadir untuk memberikan ilmu pada mahasiswa yang masih haus akan ilmu ini.

Nggak hanya ilmu, dalam kelas ini para mahasiswa akan diberikan produk bundling yang berisi lipstik, moisturizer dan BB cream. Sampai sekarang lipstiknya masih ku pake. Sebagus itu emang, nggak rewel di bibir kemarau ku.

Cerita lengkapnya sudah ku tulis dalam artikel berjudul “Beauty Class Wardah, Event Wajib di Prodi Ekonomi Syariah”.

Kalau PKL yang sebenarnya, mahasiswa akan disebar di lembaga keuangan yang ada di sekitar Lamongan, Gresik dan Tuban. Diantara lembaga keuangan tersebut adalah bank, koperasi dan BMT.

BMT sendiri merupakan lembaga keuangan yang memiliki dua fungsi, yaitu menyimpan dana untuk kepentingan sosial dan bisnis keuangan seperti pada umumnya dengan sistem bagi hasil.

Bagaimana Prospek Kerja Lulusan Ekonomi Syariah?

Mengenal Jurusan Ekonomi Syariah, Menjanjikan Nggak, Ya?

Karena jurusan ini kurang beken alias tidak sepopuler jurusan ekonomi yang lain, banyak yang meragukan lulusannya. Padahal prospek kerja ekonomi syariah luas, lho. Kegiatan ekonomi berlandaskan syariat juga mulai banyak dilirik.

Satu hal yang perlu digaris bawahi, nonis atau orang nonmuslim juga boleh ikut dalam kegiatan ekonomi syariah. Misal ada nonis yang mau mengajukan deposito syariah, boleh banget tuh.

Apa saja prospek kerja lulusan ekonomi syariah? Lulusan jurusan dengan gelar S.E ini bisa berkesempatan menjadi pegawai lembaga keuangan, termasuk perbankan. Selain itu, lulusan ekonomi Islam ini juga bisa menjadi tenaga pendidik seperti dosen dan guru.

Mau jadi pegawai negeri? Bisa juga dengan masuk ke instansi yang menggeluti hukum keagamaan dan juga pajak. Mau jadi konsultan juga bisa kok. Konsultan bisnis, konsultan akuntan, konsultan pajak dan juga financial analyst.

Pekerjaan lainnya yang bisa dimasuki juga masih banyak. Seperti marketing, entrepreneur atau pebisnis, pegawai asuransi dan pialang saham syariah.

Selain beberapa prospek kerja diatas, masih banyak pekerjaan terkait yang bisa dieksplor. Dengan luasnya prospek kerja jurusan Ekonomi Syariah, menurut kalian menjanjikan nggak nih?

Artikel ini adalah bagian dari latihan komunitas LFI supported by BRI.

Referensi: glints.com, shariaknowledgecentre.id

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung di blog kami. Mohon jangan tinggalkan link hidup, ya! Jika meninggalkan link hidup mohon maaf komentar akan kami hapus.