Mumpung masih bulan Januari dimana musim dingin masih betah menghinggapi bumi, masih pas lah, ya, vibes-nya kalo mau bahas tempat wisata di Jeju saat winter. Jeju, sebuah pulau di ujung semenanjung Korea ini menyimpan tempat wisata yang nggak boleh dilewatkan saat musim dingin tiba.
Salah satu
yang paling terkenal adalah Hallasan atau gunung Halla. Loh kok namanya
berubah? Bukan berubah. Tapi, “san” sendiri merupakan bahasa Korea yang
memiliki arti gunung.
Ini aku
nggak tau, ya, apakah penyebutannya sama seperti sungai Han di Seoul yang
memang sudah diresmikan namanya menjadi Hangang River. Yang mana “Han”
sendiri nama dari sungai tersebut, “gang” bahasa hangeul/Korea dari
sungai dan “river” yang berarti sungai dalam bahasa Inggris.
Hallasan, Salah Satu Rekomendasi Tempat Wisata di Jeju Saat Winter
Buat kalian
yang mau liburan ke Korsel dan kebetulan suka hiking, boleh banget
mampir menaklukan gunung tertinggi di Korea ini. Meskipun tingginya hanya 1.950
mdpl, yang kalo dibandingkan dengan gunung di Indonesia masih kalah tinggi.
Tapi, salah satu tempat wisata di Jeju saat winter ini menawarkan experience
yang berbeda.
Halla Mount sendiri masuk ke dalam kawasan Hallasan National Park dan ditetapkan sejak tahun 1970. Tidak hanya masuk sebagai Taman Nasional, kawasan ini juga ditetapkan sebagai Cagar Biosfer UNESCO pada tahun 2002 serta situs warisan dunia pada tahun 2007.
Banyak hal
yang ada di gunung Halla bisa kalian eksplor. Apalagi mengunjunginya saat musim
dingin seperti saat ini. Yang pastinya tidak bisa didapatkan di Indonesia
karena perbedaan iklim yang signifikan. Apa aja sih pengalaman yang bisa
didapatkan saat menyambangi salah satu gunung di Korea ini?
1. Merasakan 3 Iklim Sekaligus
Meskipun
Korea Selatan merupakan negara empat musim, salju tidak turun di semua wilayah.
Tapi tenang, buat kalian yang mau mengunjungi Jeju saat winter pasti
kebagian salju kok. Karena pulau Jeju merupakan dataran tinggi dan juga puncak
tertinggi Korea Selatan. Wilayah yang tidak kebagian salju adalah dataran
rendah seperti Busan.
Nah, kalau
gunung Halla sendiri cukup istimewa karena memiliki 3 iklim, yakni dingin,
sedang dan subtropis. Untuk puncak memiliki iklim dingin dan terkadang
diselimuti salju. Bagian tengah memiliki iklim sedang, sedangkan bagian pesisir
beriklim subtropis.
Sayangnya,
kadang puncak gunung tertutup awan jadi tidak terlihat. Meski begitu, jika
sedang cerah, puncak gunung Halla bisa dilihat dari sudut mana aja di pulau
Jeju.
2. Bertemu dengan Flora dan Fauna Endemik
Karena
perbedaan iklim ini, gunung yang juga menjadi tempat wisata di Jeju saat winter
ini memiliki berbagai macam flora dan fauna khas iklim dingin dan tropis
sekaligus.
Dilansir
dari Wikipedia, terdapat 4.000 jenis fauna dan 1.800 flora. Bahkan beberapa
sumber mengatakan jumlah flora yang berada di kawasan Hallasan mencapai 2.000
dari total 4.000 tumbuhan spesies vaskular di Korea.
Diantara
flora dan fauna tersebut, banyak yang sudah memiliki status terancam punah dan
bahkan sudah ada beberapa yang punah. Seperti rusa putih yang hidup di puncak
gunung Halla.
Spesies
fauna yang menjadikan Hallasan sebagai habitat diantaranya adalah 3.315 spesies
serangga, 254 spesies laba-laba dan 160 spesies burung. Spesies burung yang
sering terlihat di track pendakian adalah burung gagak.
3. Menikmati Hamparan Bunga Azalea Saat Musim Semi
Salah satu
spesies flora yang menjadikan kawasan Hallasan sebagai ‘rumah’ adalah bunga
azalea, yang bisa ditemukan saat musim semi. Iya tau out of topic, yang
harusnya bahas musim dingin malah melipir ke musim semi. Tapi, keindahan bunga
azalea rasa-rasanya tidak bisa dipisahkan dari gunung yang menjadi bagian dari
Jeju Island ini.
Bunga azalea
merah muda dan ungu adalah bunga yang bisa kalian temui salah satu track-nya,
yakni jalur Eorimok. Hamparan bunga dengan latar belakang gunung dan bebatuan
menjadi pemandangan indah yang sayang untuk dilewatkan.
Waktu yang
tepat untuk melihat lukisan alam tersebut adalah saat musim mekar, yakni
sekitar bulan April hingga Mei. Namun, setiap tahun bisa berbeda tergantung
dari kondisi cuaca di waktu tersebut.
Tapi ingat,
ya, tetap jaga kelestarian lingkungan dengan tidak merusak tanaman, satwa atau
apapun itu disekitar track pendakian. Pada tahun 2019-2020 lalu, tempat
ini pernah dibatasi karena mengalami kerusakan lingkungan yang cukup parah.
Jangan sampai hal ini terjadi lagi.
4. Dapat Memilih Berbagai Level Jalur Pendakian
Seperti
halnya gunung-gunung di Indonesia yang memiliki beberapa track
pendakian, gunung Halla pun demikian. Ada 7 jalur yang bisa kalian pilih yang
sesuai dengan kemampuan. Diantara jalur-jalur tersebut, terdapat 2 jalur
panjang yang dapat mencapai puncak, dan jalur yang hanya sampai tengah gunung
saja.
Alasan hanya dibukanya 2 track panjang adalah untuk melindungi vegetasi alami yang semakin lama semakin rusak.
Sebelum
memutuskan untuk mendaki, cari dulu informasi lebih dalam tentang jalur-jalur
pendakian ini. Karena, beberapa track hanya buka di jam-jam tertentu
saja. Untuk kalian yang berencana mendaki hingga ke puncak, disarankan untuk
datang di pagi hari.
Nah, apa aja
sih jalur-jalur pendakian yang ada di salah satu tempat wisata di Jeju saat winter
ini?
a. Jalur Gwaneumsa (관음사 탐방로)
Jalur utara
yang dimulai dari Perkemahan Gwaneumsa hingga puncak gunung dengan jarak tempuh
8,7 km dan waktu tempuh sekitar 5-6 jam untuk sekali jalan. Jalur ini termasuk
jalur yang cukup menantang.
Pemandangan
yang ditawarkan adalah Guringul (gua lava) dan Tamna Valley atau Lembah Tamna
yang akan berubah warna saat musim gugur dan musim salju. Tidak hanya itu,
jalur ini juga menawarkan keindahan air terjun, hutan lebat serta batuan yang membentuk
formasi sedemikian rupa.
b. Jalur Seongpanak (성판악 탐방로)
Jalur timur
yang dimulai dari pusat pengunjung hingga puncak gunung dengan jarak tempuh 9,6
km dan waktu tempuh sekitar 4,5 jam untuk sekali jalan. Jalur ini cocok untuk
pemula karena memiliki medan yang landai.
Jalur ini adalah
salah satu jalur yang menawarkan keindahan azalea. Sama seperti jalur Gwaneumsa,
jalur ini juga menawarkan hutan lebat dan formasi batuan yang sayang untuk
dilewatkan.
c. Jalur Eorimok (어리목 탐방로)
Jalur barat
laut yang dimulai dari pusat pengunjung (970 m) hingga persimpangan tebing
selatan (1.600 m) dengan jarak tempuh 6,8 km dan waktu tempuh sekitar 3 jam
untuk sekali jalan. Jalur ini merupakan satu dari banyak jalur yang cocok untuk
pemula.
Jalur ini
juga salah satu yang tepat untuk menikmati azalea. Tidak hanya itu, jalur ini
juga menawarkan keindahan hutan pinus, oreum (gunung kecil vulkanik yang
memiliki bentuk yang unik) dan Mansedongsan (bukit di kawasan gunung Halla).
d. Jalur Yeongsil (영실 탐방로)
Jalur barat
daya yang dimulai dari Kantor Manajemen Yeongsil (1.000 m) hingga persimpangan
tebing selatan dengan jarak tempuh 5,8 km dan waktu tempuh sekitar 3 jam 15
menit untuk sekali jalan.
Jalur
terpendek di Hallasan ini menawarkan pemandangan Yeongsilgiam yang merupakan
tebing spektakuler dengan serangkaian formasi batuan yang tidak biasa. Track
ini juga menjadi tempat tumbuhnya azalea saat musim semi dan di musim gugur
pemandangan dedaunan yang berubah warna juga akan menghiasi sepanjang jalur.
e. Jalur Seokgulam (석굴암 탐방로)
Jalur yang
dimulai dari area parkir hingga persimpangan tebing selatan dengan jarak tempuh
1,5 km. Karena pendeknya jalur, track ini sering dijadikan jalur
pendakian singkat.
Meskipun menjadi
track pendakian singkat, jalur ini menawarkan keindahan Seokguram. Seokguram sendiri
merupakan gua alam yang didalamnya terdapat patung Buddha.
f. Jalur Donnaeko (돈내코 탐방로)
Jalur yang
dimulai dari pusat pengunjung (500 m) hingga persimpangan tebing selatan dengan
jarak tempuh 7 km dan waktu tempuh sekitar 3,5 jam untuk sekali jalan. Jalur ini
juga sering dijadikan jalur pendakian singkat.
Track yang menawarkan pemandangan hutan
lebat serta padang rumput ini, seringkali dijadikan sebagai titik awal jalur
pendakian Eorimok.
g. Jalur Eoseungsaengak (어승생악 탐방로)
Jalur yang
dimulai dari pusat pengunjung Taman Nasional Hallasan hingga Eoseungsaeng-oreum
dengan jarak tempuh 1,3 km dan waktu tempuh sekitar 30 menit untuk sekali
jalan. Track satu ini cukup terkenal memiliki medan yang lumayan. Jadi,
jalur ini direkomendasikan untuk yang sudah berpengalaman.
5. Disuguhi Baengnokdam, Danau Kawah di Puncak Gunung
Baengnokdam
merupakan danau kawah yang terbentuk dari letusan vulkanik yang menciptakan
depresi besar di puncak gunung Halla. Namun, saat ini danau kawah ini terisi
dengan air. Tingkat kedalamannya pun tergantung dengan musim dan curah hujan.
Nama “Baengnokdam”
memiliki arti danau rusa putih. Konon katanya, di wilayah ini dulu adalah
habitat dari rusa putih yang sekarang sudah punah. Untuk mencapai danau ini,
kalian harus melewati salah satu jalur panjang (jalur Seongpanak dan jalur
Gwaneumsa).
6. Menyambangi Kuil Buddha Tertua di Jeju
Tidak hanya
menawarkan keindahan alam serta keanekaragaman hayati, salah satu tempat wisata
di Jeju saat winter ini juga menawarkan wisata religi. Di kawasan taman
nasional ini, terdapat kuil Buddha tertua yang ada di Pulau Jeju. Namanya adalah
Kuil Gwaneumsa.
Kuil ini
bisa kalian temukan jika melewati jalur Gwaneumsa. Kuil yang juga menjadi salah
satu kuil tertua di Korea Selatan ini pertama kali dibangun pada masa dinasti
Goryeo. Tempat ibadah ini pernah dihancurkan dan kemudian dibangun kembali pada
abad ke-20.
Penutup
Menarik banget,
ya, gunung Halla ini. Di setiap jalur pendakiannya menawarkan pemandangan yang
berbeda-beda. Jadi, pengunjung bisa memilih nih mau liat apa saat mendaki
gunung ini. Di lain kesempatan, kita akan membahas lebih banyak rekomendasi tempat
wisata di Jeju saat winter dan tempat-tempat lain yang nggak kalah
menarik. Sampai jumpa lagi!
Jeju ini emang pulau yang pemandangannya yahud banget. Kalau nggak salah ingat pulau ini, punya penyelam laut wanita yang sering nyari kerang abalone itu bukan sih? Jadi mupeng pengen ke sana ih.. :D
BalasHapuspengen banget ke koreaa deh uhuhuhu, simpan dulu siapa tahu nanti bisa kesampaian, doakan jugaa ya ihihi
BalasHapusPertama kali tahu Pulau Jeju tuh di drama korea jadul. Apa ya judulnya? Playful Kiss. Masih sekolah tapi sudah menikah dan berbulan madu di Pulau Jeju.
BalasHapusKupikir dulu di sana cuma ada kayak semacam resort gitu. Ternyata malah ada Hallasan yang bisa buat tracking. Mantap.
Duuuh saya mupeng banget pengen naik Gunung Halla, semoga kesampaian menjejakkan kaki di Jeju. Kalau mendwngan kata Jeju jadi suka ingat film Drakor lawas Jang Geum, judulnya apa yaa saya lupaa...😀
BalasHapusAlam di Korea Selatan memang cantik dan mengesankan. Ditambah lagi makin populer dengan adanya drakor yang mempromosikan berbagai lokasi di sana.
BalasHapusSepertinya senang banget kalau jadi penduduk lokal di sekitar Gunung Halla ya...
BalasHapusMembayangkan gunung Halla yang istimewa karena memiliki 3 iklim, dingin, sedang dan subtropis. Pastinya bisa banget liburan dan menikmati semua sensasi nyabitu tanpa harus berpindah pindah
Salah satu wishlist yang belum kesampaian, ya Korea. Pengen ngerasain gimana berada di 3 iklim sekaligus. Dan setiap nonton Korea, latarnya itu seperti berada di screensaver ya saking eksotiknya.
BalasHapusMasya Allah indahnya pemandangan di sana. Saya juga suka Bunga Azalea dan tak menyangka ternyata ini bunga dari Hallasan ya. Semoga kelak aku dapat melihat keindahannya secara langsung di Hallasan. Terima kasih sharing infonya ya..
BalasHapusBanyak sekali pemandangan cantik di gunung halla ya, kak. aku paling suka hamparan azalea. makanya banyak yang berkunjung ke jeju, karena banyak pilihan destinasi wisata ya disitu.
BalasHapuswishlist nih kalau ke Jeju pengen mampir kesini, trackingnya lumayan juga ya, tapi kalau disuguhi pemandangan alam yang bagus kayak gini, masih worth it dengan rasa capek yang kita terima
BalasHapusterus ngeliat bunga Azalea cakep banget ini
Selama ini hanya mendengar aja tentang bunga Azalea, kayaknya kalo bisa langsung melihatnya bakalan sesuatu banget ya. Semoga deh pankapan bisa singgah ke sana
BalasHapusCantik banget pemandangan gunungnya. Btw ternyata orang Korea nyebut gunung mirip orang Tiongkok, ya ... Cuma kalau Tiongkok 山 (Shān)
BalasHapusWah menarik banget ya Wisata di pulau jeju ini. Apalagi ada juga berbagai flora dan fauna yang menambah keindahan alamnya. Tapi kayaknya Hallasan ini yang jadi setting di salah satu episode attorney woo bukan ya?
BalasHapusWisata Halasan ini menarik banget buat dikunjungi. Pulau Jejunya juga udah eksotik deh. Saya jadi pengen ngunjungin juga dan lihat hamparan bunga Azalea pasti cantik banget kelihatannya
BalasHapusBerhubung ga sampe 2.000 mdpl, gunung Hallasan recommended bgt buat didaki. Apalagi banyak track utk jalur pendakian dgn view yg bs kita pilih sesuai selera.
BalasHapusDengernya lagi, ke Jeju tuh gratis Visa ya kak? Ada penerbangan lgsg dr Indonesia ke sana. Duh nabung dulu ahhh. Siapa tahu bs ke Jeju nih.
Semnjak nonton drakor aku sukak banget sma alamnya korea selatan apalagi pulau jeju duh indah banget pengen bngt nyobain jeruk dari pulau jeju
BalasHapusBagus banget ya Pulau Jeju itu. Pantes aja jadi destinasi wisata favorit dan menjadi salah satu keunggulan pariwisata oleh pemerintah Korea. Apalagi ada Gunung Hallasan juga yang emang patut dicoba untuk didaki sih itu.
BalasHapus