Disclaimer: Pembahasan ini akan sangat panjang.
Demi kenyamanan bersama, tulisan ini akan dibagi menjadi 2 part. Insyaallah,
hehe.
Setelah memutuskan
untuk menjadi seorang KPoper, aku banyak menemui teori mengenai sebuah
grup dan lagu-lagu mereka. Tapi, baru kali ini aku menemukan ‘mitos’ dari lagu. Tenang, nggak seseram mitos yang melekat pada lagu “Lingsir Wengi”
kok.
Mitos ini
hasil dari cocoklogi para fans setiap artis tersebut merilis album baru.
Yup, tidak lain dan tidak bukan adalah DAY6, band
Korea Selatan yang tahun 2024 kemarin meraih berbagai penghargaan.
Apa ‘Mitos’ yang Melekat pada Lagu Terakhir di Setiap Album DAY6?
Sudah jadi
rahasia umum jika lagu-lagu dari band yang saat ini beranggotakan 4
orang ini kebanyakan related dengan situasi kehidupan. Makanya, kalo
denger lagu mereka tuh berasa punya ‘teman’.
Berbeda dengan
album-album EXO
yang penuh dengan teori, salah satu KBand ini punya ‘mitos’ di hampir
setiap albumnya. Lalu, apa sih ‘mitos’ yang melekat pada lagu-lagu mereka? Nah,
mitosnya adalah lagu terakhir dalam track list di setiap album DAY6 adalah lagu
‘penikam batin’. Waduh, kok bisa?
Lagu-lagu
tersebut berisi lirik yang dalaaaam banget maknanya. Nggak satu atau dua orang
yang merasa galaw/sedih/nangis brutal setelah mendengarkan lagu-lagu
tersebut. Aku pun begitu, apalagi jika related dengan perjalanan ku.
Salah satu
contohnya adalah lagu “You Were Beautiful” atau yang juga dikenal dengan
“Yepposso”. KPopers pasti kenal dengan lagu ini. Lagu putus cinta
ini jadi galau anthem nya banyak orang. Bahkan yang nggak galau pun jadi
ikutan galau denger lagu ini.
List Lagu ‘Penikam Batin’ dari DAY6
Seperti yang
sudah disebutkan di judul artikel, nggak setiap album punya lagu menusuk. Tapi,
hampir semua album last tracklist nya kalo didengerin berasa jadi
orang paling menderita sedunia.
Seperti pada
album Remember Us : Youth Part 2 yang dirilis pada tahun 2018, last
track nya malah lagu “Beautiful Feeling” yang memiliki makna cinta
yang dalam banget. Bisa dibilang lagu bucin abiieezz.
Oke,
langsung aja lah ya, ini dia daftar lagu ‘mitos’ dari DAY6, cekidot!
1. Still There – Band Aid (2024)
“Still
There” adalah lagu dari album Band Aid yang dirilis pada 2 September
2024. Berada di tracklist paling akhir, tentunya lagu ini juga menjadi
bagian dari ‘lagu mitos’ oleh DAY6.
Lagu ini
memiliki banyak judul. Mulai dari judul Korea, Inggris hingga singkatan. “Still
There” tentu judul dalam bahasa Inggris, sedangkan dalam bahasa Korea lagu
ini memiliki judul “아직 거기
살아” atau dalam romanize dibaca “Ajik
Kogi Sara”. Karena judul dalam bakor lumayan panjang, banyak yang
menyingkatnya menjadi “Agosal”.
Lagu yang
ditulis oleh Young K ini menceritakan tentang pasangan yang tiba-tiba memutuskan
hubungan yang bahkan sudah merencanakan masa depan bersama. Kesedihan semakin
tergambar dari liriknya yang menceritakan bahwa rasa cinta tersebut masih ada
hingga kini dan tidak berubah.
Si laki-laki
pengen banget memperbaiki hubungan dan memperbaiki diri, tapi untuk sekedar
menahan agar tidak pergi pun tidak bisa.
Part paling sad di lagu ini ada di
bagian bridge yang diisi oleh suara merdu Young K. Sakiiiiit banget, bray!
Dalam bagian
bridge, mereka mengungkapkan bahwa jalan yang dulu dilalui, candaan yang
dulu dilontarkan dan cinta yang dulu dibisikkan masih ada. Nah, yang lebih jleb
lagi, di bagian outro, digambarkan bahwa jalan tersebut menjadi sepi,
candaan tidak lagi menyenangkan dan cinta tersebut telah memudar. Namun, aku
masih disini.
Move on, bang! Masih banyak cewe, aku
contohnya, ehehe.
Seperti lagu
menyakitkan lainnya dari DAY6, lagu ini pun ditulis oleh Kang Younghyun alias
Young K alias duta galau kita. Nggak tau ya doi nih segimana bentuk patah
hatinya, sampe lagu yang ditulis ngena banget.
Dalam interview
bersama majalah W Korea, Young K mengungkapkan proses penulisan lagu ini.
Katanya, doi mengerjakan melodi terlebih dahulu, sedangkan judul adalah hal
terakhir yang dipikirkan.
“’Still There’ adalah lagu yang menantang” begitu kata Young K.
Lagu ini
menjadi satu-satunya lagu DAY6 yang menurunkan satu oktaf di awal chorus.
Suasana hati ikut turun saat nada lagu turun. Karena itulah, lagu ini begitu
terasa menyakitkan.
Dalam
instrumennya, mereka menambahkan iringan orchestra yang semakin menambah
sendu suasana lagu. Iringan orchestra tersebut diwujudkan dalam konser
rutinan The Present 2024 yang digelar Desember lalu dengan mewah dan
megah.
2. Didn’t Know – FOUREVER (2024)
Lagu ini
bisa dikatakan sebagai galau anthem-nya para MyDay. Walau nggak punya
pengalaman yang related, denger lagu ini jadi berasa diajak sedih. “Mari
galau bersamaku” gitu kali ya kalo lagu ini berwujud manusia.
“Didn't
Know” nggak punya judul singkatan seperti “Still There”, walaupun
judul Korea dari lagu lebih panjang. 그게 너의
사랑인지 몰랐어
merupakan judul Koreanya. Panjang, ya?
Makna lagu
ini menceritakan penyesalan dimana ternyata selama telah dicintai sebegitu
hebatnya oleh seseorang. Saat doi udah pergi, dia baru sadar ternyata hal-hal
yang telah mereka lewati selama ini adalah bentuk ekspresi dari cinta
tersebut.
“Nyesel-nyesel
deh lu!” Gitu kira-kira POV si cewe yang udah pergi meninggalkan cowo nggak
peka tersebut. Si cewe udah ngode padahal tapi cuma dianggap lelucon aja.
Si cowo
dengan sangat menyesal dan sangat sadar bahwa mereka tidak akan kembali seperti
semula dan merajut cinta yang dulunya hanya tumbuh di satu sisi tersebut.
Canda, tawa dan air mata yang dulu telah dilalui bersama pun tinggal
kenangan.
Kalo kalian
ada di posisi si cewe kesel nggak kira-kira? Aduh, jadi ikut kesel sendiri aku,
wkwk.
Lagu ini
ditulis oleh Sungjin, Young K, Wonpil dan dibantu oleh Hong Ji Sang, produser hyung
yang siap sedia membantu mereka.
Part paling nyelekit tentu saja seperti
biasa adalah bagian bridge yang dibawakan oleh Sungjin dan Wonpil.
Apalagi lirik “I was in love, we were in love” adududuuuu.
Lagu ini
pertama kali dibawakan secara live dalam konser Welcome to the Show
pada Maret 2024 lalu. Video konser ini lah yang telah ‘menyakiti’ hati para
pendengarnya. Tidak berhenti disitu, mereka kembali ‘menikam’ pendengarnya
dengan membawakan “Didn't Know” pada konser The Present 2024
diiringi dengan live orchestra, sama seperti lagu “Still There”.
3. So Let’s Love – The Book of Us : Negentropy - Chaos swallowed up in love (2021)
Kalo baca
judul bahasa Inggris nya, orang bisa terkecoh. “So Let's Love” memiliki
arti mari kita saling mencintai. Nah, mari saling mencintai nih maksudnya
nembak cewe atau gimana?
Ternyata,
lagu ini berisi rasa penyesalan karena telah menyakiti hati pasangannya. Kalo
lagu “Still There” kan nggak disebutkan yang salah nih si cowo atau si
cewe. Disini, si cowo mengakui jika dia telah menyakiti hati sang
perempuan.
Bukan hanya
penyesalan aja, si cowo juga mengungkapkan bahwa dia masih membutuhkan
perempuannya. Doi nih ngerasa tanpa pasangannya dia hanya seonggok manusia
‘kosong’.
Dalam satu
bait lirik yang berbahasa Inggris, “I want your love” yang dinyanyikan
dengan sangat sendu, menunjukkan jika si cowo sangat membutuhkan
pasangannya.
Tiap denger
bait tersebut rasanya pengen ku jawab “Bodoamat”, wkwkwk. Salah siapa ye kan
nggak bisa kehilangan kok ya disakiti! Aduh mon maap jadi curhat, hehe.
Seperti
biasa, bridge menjadi part paling paling. Harmonisasi suara falsetto
Wonpil dan low register Bapak Sungjin, kemudian disusul dengan adlib
Young K yang semakin memperjelas penyesalan si cowo membuat part ini
semakin menusuk-nusuk.
Di album
ini, ada lagi “above the clouds” yang bisa dibilang 11 12 sama “Gala
Bunga Matahari” nya Sal Priadi. Sedihnya jangan ditanya, nggak bakal dikasih
ampun. Ternyata masih ada lagu lain yang lebih menusuk sanubari.
Siapa yang
nulis lagu dengan nama Korea 우리 앞으로
더 사랑하자
ini? Tentu saja tidak lain dan tidak bukan adalah Jae dan duta galau kita yaitu
Bapak Youngkei beserta 2 penulis lirik lain. Sekali lagi, mantan mana yang
menyakiti mu itu Kang Younghyun?!
Sayangnya,
lagu ini belum pernah dinyanyikan secara live. Saat konser The
Present 2024 kemarin, banyak yang memprediksi lagu ini akan dibawakan kalo
liat dari spoiler Wonpil. Yang katanya, “Kita akan menyanyikan lagu yang
sudah lama tidak dibawakan secara live”.
4. Afraid – The Book of Us : The Demon (2020)
Lagu keempat
dari list ini adalah “Afraid” yang berasal dari album The
Demon. Kalo kalian pernah dengar lagu dengan penggalan lirik “I feel
like i become a zombie”, nah lagu ini berasal dari album yang sama.
Masih dengan
tema yang sama yakni tentang percintaan. Namun, kali ini bukan menggambarkan
rasa penyesalan yang mendalam, melainkan rasa takut akan menyakiti sang
pasangan karena keegoisannya.
So, lagu ini bermakna seorang cowo yang
merasa jika dia memiliki kehidupan yang kurang baik, sedangkan pasangannya
dikelilingi oleh kehidupan yang mulus. Dia takut kalo kehidupan doi akan
terpengaruh dan berubah menjadi seperti dirinya.
Dalam lagu
ini, si cewe dianalogikan sebagai bulan, sedangkan si cowo sebagai kegelapan.
Nah, bulan itu lah yang selalu menerangi kegelapan tersebut. Tapi, sang
kegelapan takut nantinya bulan tersebut lama kelamaan akan kehilangan
sinarnya akibat berada di tempat gelap terus menerus.
Meski merasa
sangat kureng, si cowo ini nggak bisa melepaskan atau bahkan mempertahankan
pasangannya. Dilepas, doi yang sakit. Dipertahankan, si cewe yang sakit. Susah
‘kan? Makanya si cowo ngerasa dia tuh egois.
Kata orang,
cinta harus setara dalam berbagai aspek ‘kan, ya? Dalam lagu ini, ketimpangan
tersebut digambarkan secara gamblang. Nggak bisa bayangin aku tuh kalo ada di
posisi itu.
Lagu ini
bukan diciptakan oleh duta galau kita, tapi oleh bapak leader terhormat, yakni
Bapak Sungjin dan 2 penulis lirik lain. Insecure sama siapa nih si bapak?
Bahkan lagu ini sampe ada versi demo nya loh di YouTube. Enak banget, dengerin deh. Thumbnail video nya yang hitam aja, jangan bingung emang gitu. Entah apa filosofi idol asal Busan, yang terkenal dengan pantainya, ini make background hitam doang buat thumbnail.
Penutup
Panjang juga
ternyata tulisan ini, hehe. Gimana nih, ada yang related nggak dengan
pengalaman kalian? Kalo ada share, dong. Kita lanjut di daftar lagu 'mitos' part 2, ya.
Stay tuned!
Posting Komentar